RIAUMONITOR.COM, ROKAN HILIR - Lembaga survei Indo Riset Konsultan merilis hasil survei yang dilakukan sebelum penetapan nama bakal calon oleh partai politik. Tiga nama dari seluruh calon dengan peringkat tertinggi popularitasnya diraih Petahana, H.Suyatno dan Jamiluddin di urutan no dua, sementara untuk urutan nomor tiga diraih Muhammad Maliki.
Demikian dikatakan Direktur Program Indo Riset Konsultan, Bowo Kumoro kepada wartawan Senin 09/03/2020) dalam siaran persnya. Menurutnya dari hasil survei opini publik ini dilakukan pada 20 - 26 Februari 2020 melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner melibatkan 400 responden di delapan kecamatan dan memiliki margin of error +/- 4,9% pada tingkat kepercayaan 95%, jelasnya.
Penarikan sampel dilakukan secara acak menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling). Penarikan sampel mempertimbangkan jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap kecamatan dan mempertimbangkan keterwakilan laki-laki dan perempuan.
Berdasarkan temuan hasil survei Indo Riset Konsultan sebesar tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintah kabupaten Rokan Hilir dapat dikatakan rendah 42,7%. Sedangkan responden mengatakan tingkat tidak puas terhadap kinerja pemerintah kabupaten Rokan Hilir 57,3%
Kemudian tingkat kepuasan terhadap kinerja bupati Suyatno juga rendah. Responden mengaku puas terhadap kinerja bupati sebesar 44,1%. Sedangkan responden mengaku tidak puas terhadap kinerja bupati 55,1% dan 0,8% responden menjawab tidak tahu / tidak jawab.
Indo Riset Konsultan juga menguji tingkat popularitas para bakal calon bupati dan wakil bupati Suyatno memiliki tingkat popularitas paling tinggi mencapai 82,5%. Kemudian disusul secara berturut-turut oleh Jamiluddin (56,0%), Muhammad Maliki (50,1%), Karmila Sari (30,3%), Fuad ahmad (25,0%), Asri Auzar (24,7%), Syafruddin Iput (24,4%), Rusli Effendi (22,3%), Cutra Andika (21,4%), Afrizal (16,6%), Bachtiar (15,8%), Jhony Charles (15,1%), Amansyah (13,9%), Nasrudin Hasan (8,9%), Syamzani (7,9%), Mohammad Ridwan (7,0%), Zahrul Saufi (6,4%), Syafril Patoh (6,4%), Wan Syamsir Yus (5,8%), Taem Pratama (5,1%), Saiman (4,6%), Khaidir (3,6%), Muhammad Syah Padri (3,5%), dan Zuraida Djohar (3,3%).
Dalam hal tingkat elektabilitas 12 nama bakal calon bupati diperoleh temuan Suyatno memiliki tingkat elektabilitas tertinggi mencapai 27,6%. Di posisi kedua Muhammad Maliki dengan tingkat elektabilitas 12,5%. Kemudian disusul secara berturut-turut oleh Afrizal (8,6%), Fuad Ahmad (7,6%), Asri Auzar (6,9%), Syafrudin Iput (5,9%), Cutra Andika (5,2%), Rusli Effendi (4,7%), Amansyah (3,8%), Jhony Charles (2,0%), Nasrudin Hasan (1,1%), Wan Syamsir Yus (0,8%). Sedangkan responden menjawab tidak tahu / tidak jawab sebesar 13,2%.
Kemudian apabila dikerucutkan dalam simulasi tujuh nama bakal calon bupati, Suyatno memperoleh tingkat elektabilitas tertinggi sebesar 33,2%. Kemudian kembali ditempel oleh Muhammad Maliki dengan tingkat elektabilitas 16,7%. Lalu disusul secara berturut-turut oleh Asri Auzar (9,8%), Afrizal (9,2%), Fuad Ahmad (8,3%), Cutra Andika (5,3%), dan Jhony Charles (2,8%). Sedangkan responden menjawab tidak tahu / tidak jawab sebesar 14,7%.
Selain simulasi 12 dan tujuh nama bakal calon bupati, survei ini juga melakukan simulasi lima nama bakal calon bupati. Dalam simulasi lima nama bakal calon bupati tersebut, Suyatno kembali memperoleh tingkat elektabilitas tertinggi 33,2%. Muhammad Maliki juga kembali memperoleh tingkat eleketabilitas tertinggi kedua sebesar 23,7%. Jarak elektabilitas antara Suyatno dan Muhammad Maliki semakin menipis dalam simulasi lima nama bakal calon bupati dibandingkan dalam simulasi 12 dan tujuh nama bakal calon bupati. Dalam simulasi lima nama bakal calon bupati jarak elektabilitas antara Suyatno dan Muhammad Maliki tidak mencapai dua digit atau sebesar 9,5% saja.
Lalu disusul secara berturut-turut oleh Asri Auzar (10,7%), Afrizal (9,7%), dan Cutra Andika (6,4%). Sedangkan responden menjawab tidak tahu / tidak jawab sebesar 16,3%. temuan hasil survei tersebut menunjukkan elektabilitas petahana tidak terlalu tinggi.
Elektabilitas tertinggi diperoleh petahana dalam berbagai simulasi dilakukan melalui survei ini paling tinggi sebesar 33,2%. Hal itu dapat dipahami mengingat tingkat kepuasan publik terhadap kinerja bupati juga rendah, tandasnya.(moi***)
Komentar Anda :