Aktivis Lingkungan Dari Lembaga IPSPK3 -RI Meminta Kadis Lingkungan Hidup Turun Kelapangan
Minggu, 25-10-2020 - 16:53:10 WIB
Realitaonline.com, Kampar -Dengan Keprihatinan limbah pabrik roti resahkan warga Purwosari Gang Parna, Ir. Ganda Mora. M.Si aktivis lingkungan dari lembaga IPSPK3-RI,meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kampar untuk turun ke lokasi pabrik guna melihat situasi pengelolaan lingkungan oleh pemilik pabrik Roti,Minggu (25/10/2020).
"Apakah mereka ada memiliki perizinan Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan juga kepada BPOM (Badan Pengelola Obat dan Minuman) untuk menganalisis komposisi pengawet dan formulasi bahan makanan sebab makanan tersebut dijual ke publik.
Ganda Mora menambahkan "Bila tidak higienis akan dapat menimbulkan penyakit atau keracunan bagi masyarakat, juga kepada Dinas Kesehatan , apakah pabrik sudah memiliki perizinan Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), dan pihak perindustrian terkait merek dagang , izin usaha dan gudang juga harus ada dan apakah industri rumah tangga atau industri kita minta semua pihak memperhatikan dan evaluasi terhadap dampak yang ditimbulkannya kepada lingkungan sekitarnya." tegasnnya
dalam paparan nya melalui whasaap (Minggu 25/10/2020).
Pabrik roti Jalan Purwosari Gang Parna RT 01/RW 02 Desa Pandau Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar meresahkan warga. Pasalnya, usaha Roti tersebut tidak memiliki pengolahan limbah yang menimbulkan bau tak sedap.
Boru Simbolon salah seorang warga Purwosari Gang Parna saat dikonfirmasi media ini " Selain diduga tak punya izin Dinas Kesehatan dan badan pengawasan obat dan Makanan,
pemilik usaha tersebut sesuka hatinya membuang limbah. Sehingga warga setiap hari mencium aroma tak sedap. "Kami tak tahan kalau kondisi ini berlanjut, karen limbahnya dibuang ke parit," pungkasnya.
"Kesehatan kami bisa terganggu kalau usaha itu berlanjut.setiap datang hujan air limbat pabrik tersebut masuk dihalaman rumah kami dan badan anak kami sering gatal dan demam berdarah".bebernya.
Ditempat yang sama juga salah seorang ibu rumah tangga yang tidak mau disebut identintas," Karena masalah ini sudah lama ia dan warga sekitar berharap agar meminta pihak DPRD dan DLH Kabupaten Kampar turun kelapangan dan dapat menindak lanjuti hal ini sampai tuntas,"tegasnya
"Kami mau usaha itu tutup. Kalau memang mau jalankan usaha, benahi dulu lokasinya. Bila perlu sekarang juga dihentikan sampai benar-benar usaha itu memiliki pengolahan limbah yang layak," harapnya.
"Persoalan pengelolah limbah tersebut sudah beberapa kali kami laporkan kepada RT setempat,namun sampai saat sekarang ini belum ada penyelesaian," ungkapnya.
Saat dikonfirmasi media ini kepada Boru Tambunan salah satu pengelolah mengatakan "disini kami serba salah sudah beberapa kali minta kepada warga disini untuk buka parit tapi
Mereka tak mau ngasih tanahnya" keluhnya.
"Air parit didepan rumah kami ini sebenarnya berasal dari belakang rumah petak ,tapi tetap kami disalahkan dibilang warga disini limbah pabri kami " katanya singkat.(Halawa/Tim)***
Komentar Anda :