Riaumonitor.com, DUMAI - Sejumlah daerah yang berada di sepanjang pesisir pantai, khususnya di wilayah Kota Dumai, kondisi kian memprihatinkan. Karena, daerah pesisir pantai tersebut terus diterpa abrasi yang berlangsung secara alami.
Salah seorang warga Kecamatan Medang Kampai, Buyung (59) menjelaskan, abrasi yang terjadi di daerah pesisir pantai sampai sekarang masih terus terjadi. Dampak yang ditimbulkan sudah terasa. Seperti, banyak tanah milik masyarakat yang sudah hilang setelah dilanda abrasi.
''Biasanya, kalau abrasi sudah mendekati rumah, ya kita siap-siap untuk pindah. Lokasinya masih di situ juga, tapi ya agak ke atas sedikit,'' kata Buyung.
Selain Kecamatan Medang Kampai, sejumlah daerah pesisir pantai di wilayah Kecamatan Dumai Barat, juga terkena abrasi. Sejumlah tanaman mangrove dan pohon kelapa yang tumbuh di pinggiran pantai, sudah banyak yang tumbang dan berjatuhan ke laut.
Salah seorang warga Purnama, Lekan (75) menjelaskan, abrasi di daerah pantai sudah berlangsung lama dan masih terus terjadi. ''Dulu, pantai itu jauh. Lantaran ada abrasi, batas pantai itu sudah bertambah dekat jaraknya,'' kata Lekan.
Hanya saja, lanjut Lekan, dirinya sengaja membangun tempat tinggal agak mengarah ke daratan. ''Memang saya tidak pernah pindah rumah. Karena, jarak rumah cukup jauh dari pantai. Cuma, kalau tanah ya sudah banyak yang hilang dikikis abrasi,'' kata Lekan.
Kepala Pelaksana BPBD Dumai Irawan Sukma AP MSi melalui Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Dumai Joko Susilo yang dihubungi Riau Pos, Rabu (26/6) tidak menafikan tentang abrasi yang masih terjadi di daerah-daerah pesisir pantai tersebut. ''Masalah abrasi di Dumai ini memang masih terjadi secara alami,'' kata Joko.
Daerah pesisir pantai yang masih dikikis abrasi itu, lanjut Joko, yakni Kecamatan Medang Kampai, Kecamatan Dumai Timur, Kecamatan Dumai Barat dan Kecamatan Sungai Sembilan. ''Intinya abrasi masih terjadi di daerah pesisir,'' kata Joko.
Hanya saja, tambah Joko, belum ditemukan ada warga yang mengungsi akibat abrasi. ''Sampai sekarang ini, tidak ada warga yang mengungsi. Kalaupun ada, hanya pindah ke daratan sedikit yang masih berada di satu hamparan tanah,'' kata Joko.
Komentar Anda :